Ansara79 : Hal Ehwal Ugama Islam

Monday, May 08, 2006

Ayat 1000 Dinar

maksud Ayat 1000 Dinar ialah seperti berikut:-

"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya "Jalan Keluar" dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan). Sesungguhnya Dia telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu".

Sadaqallahal'adzim.

Fadilat:-
-> Ribut taufan akan reda jika ketika itu membaca ayat ini. Menjadi
-> pendinding dari segala sihir atau inaya orang. Untuk menahan hujan
-> atau meminta diturunkan hujan. Sebagai pelaris dan pemurah rezeki.
-> Mendapat kemuliaan di sisi Allah s.w.t. Di dunia dan akhirat.
-> Menolak segala kesulitan, dilapangkan dada, ketenangan di dalam pergaulan
masyarakat dan berusaha serta bekerja.


Cara amal,
Selepas solat fardhu dibaca dengan kiraan ganjil 1,3,5,7,9 atau seterusnya.
Jika mempunyai hajat besar hendaklah berpuasa dan berzikir dengan doa
fatihah selepas solat fardhu.

Thursday, December 22, 2005

"Manfaat Surah Yassin"

RASULULLAH SAW telah bersabda yang bermaksud:

"Bacalah surah Yassin karena ia mengandung keberkatan", yaitu:

1. Apabila orang lapar membaca surah Yassin, ia boleh menjadi kenyang.

2. Jika orang tiada pakaian boleh mendapat pakaian.

3. Jika orang belum berkawin akan mendapat jodoh.

4. Jika dalam ketakutan boleh hilang perasaan takut.

5. Jika terpenjara akan dibebaskan.

6. Jika musafir membacanya, akan mendapat kesenangan apa yang dilihatnya.

7. Jika tersesat boleh sampai ke tempat yang ditujuinya.

8. Jika dibacakan kepada orang yang telah meninggal dunia, Allah meringankan siksanya.

9. Jika orang yang dahaga membacanya, hilang rasa
hausnya.

10.Jika dibacakan kepada orang yang sakit, terhindar
dari pada penyakitnya.

11.Rasulullah s.a.w bersabda: "Sesungguhnya setiap sesuatu mempunyai hati dan hati Al-Quran itu ialah Yassin. Barang siapa membaca surah Yassin, niscaya Allah menuliskan pahalanya seperti pahala membaca al-Quran sebanyak 10 kali.

12.Sabda Rasulullah s.a.w lagi, "Apabila datang ajal orang yang suka membaca surah Yassin pada setiap hari,turunlah beberapa malaikat berbaris bersama Malaikat Maut. Mereka berdoa dan meminta dosanya diampunkan Allah, menyaksikan ketika mayatnya
dimandikan dan turut menyembahyangkan jenazahnya".

13.Malaikat Maut tidak mau memaksa mencabut nyawa orang yang suka membaca Yassin sehingga datang Malaikat Ridwan dari syurga membawa minuman untuknya.Ketika dia meminumnya alangkah nikmat perasaannya dan dimasukkan ke dalam kubur dengan rasa
bahagia dan tidak merasa sakit ketika nyawanya diambil.

14.Rasulullah s.a.w bersabda selanjutnya: "Siapa bersembahyang sunat dua rakaat pada malam Jumaat, dibaca pada rakaat pertama surah Yassin dan rakaat kedua Tabaroka, Allah jadikan setiap huruf cahaya dihadapannya pada hari kemudian dan dia akan menerima suratan amalannya ditangan kanan dan diberi kesempatan membela 70 orang daripada ahli rumahnya, tetapi barang siapa yang meragui keterangan ini, dia adalah
orang-orang yang munafik.

Thursday, March 10, 2005

Main Sangka Sangka

Manusia hari ini suka bersangka-sangka

Ada sangkaan baik...Ada sangkaan buruk...

Orang beribadah disangka riak

Orang yang relax disangka malas

Orang yang pakai baju baru disangka menunjuk

Orang yang pakai baju buruk disangka zuhud (hina)

Orang makan banyak disangka pelahap

Orang makan sikit disangka diet

Orang baik disangka buruk

Orang buruk disangka baik

Orang senyum disangka mengejek

Orang masam disangka merajuk

Orang bermuzakarah disangka mengumpat

Orang diam disangka menyendiri

Orang menawan disangka pakai susuk

Orang nampak ceria disangka membela

mana tahu yang diam itu kerana berzikir kepada Allah

mana tahu yang senyum itu kerana bersedekah

mana tahu yang masam itu kerana mengenangkan dosa

mana tahu yang menawan itu kerana bersih hati dan
mindanya

mana tahu yang ceria itu kerana cergas cerdasnya

Jauhi sikap suka bersangka-sangka kerana

ia bakal memusnahkan ukhwah

seperti musnahnya kayu dimakan api..

Satu benda yang kita lihat, macam-macam

kesimpulan yang boleh kita buat.

Semuanya bergantung kepada

bagaimana kita melihatnya.


Teguran dan nasihat itu hendaklah disampaikan secara
rahsia supaya tidak seorang pun yang mengetahuinya
kerana nasihat yang disampaikan di hadapan khalayak
ramai itu bukanlah teguran atau nasihat melainkan
suatu kecemaran yang memalukan.




Sumbangan Rohaya Abdul Wahab.



Balik Ke Hal Ehwal Ugama.

Balik Ke Muka Depan.

Tuesday, March 01, 2005

SIAPAKAH?

Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya
seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s
Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah..............dan bersegerralah!


Siapakah orang yang manis senyumanya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa
musibah lalu dia berucap "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Kemudian
berkata,"Ya Rabb, Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir
senyuman.
Maka berbaik hatilah dan bersabar...............

Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan
tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.
Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau terima dan berbagilah.......

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada selalu
menumpuk-numpukkan harta.
Maka janganlah kau menjadi kikir juga dengki...........

Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun
masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.
Maka hargailah waktumu dan bersegeralah..............

Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.
Maka peliharalah akhlakmu dari dosa dan noda..............................

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati
membawa amal-amal kebaikan dimana kuburnya akan di perluaskan sejauh
mata memandang.
Maka beramal shalehlah selagi sempat dan mampu...............

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak
membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya..
Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia............

Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak
karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa
neraka.
Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal mungkin untuk
mengharap ridho-Nya..............

Sumbangan Zuryati Mohamed Harun.



Balik Ke Hal Ehwal Ugama.

Balik Ke Muka Depan.

Too Late For Tears.

Adopted from Invitation to Understanding Islam Series 9 which was adapted by Dr Y H Mansoor Marican, Ph.D from "Operation Death" by G.H.E. Vanker.
*All that lives will taste death. It's a matter of time.

TOO LATE FOR TEARS

Death knocked on
a bedroom door

"Who is there?"
the sleeping one cried.

"I'm Angel Izrael, let me inside."

At once, the man began to shiver
as one sweating in deadly fever.

He shouted to his wife,
"Don't let the Angel take my life."

"O Angel of Death,
I'm not ready yet.

My family, on me depend,
give me a chance
to go back and mend."

The Angel knocked again.

"O man,
its your soul that I require,
I come not with my own desire."

Bewildered, the man began to cry:
"O Angel, I'm so afraid to die."

"Let me remain here as your slave,
don't send me to the grave."

"Let me in, O man",the Angel said.

"Open the door,
get up from your bed,
you can't stop me from coming in,
Angels can go through objects,
thick and thin.

The man held a gun in his right hand,
ready to defy the Angel's stand.

"I'll point my gun towards your head
You dare come in - I'll shoot you dead.

By now, the Angel was in the room,
saying, "O man, prepare for your doom,
foolish man - Angels never die*,
put down your gun and do not sigh.

Why are you afraid - Tell me O man -
to die according to Allah's plan?"

"O Angel, I bow my head in shame,
I had no time to remember Allah's name.

From dawn till dusk, I made my wealth,
not even caring for my spiritual health.

Allah's commands I never obeyed,
nor five times a day I ever prayed.

A Ramadan came and
a Ramadan went,
But no time had I to repent...

... The Hajj was already obligatory upon me,
but I would not part with my money.

All charities I did ignore,
taking usury more and more.

Sometimes I sipped my favourite wine,
with flirting women I set to dine.

O Angel I appeal to you,
spare my life for a year or two.

The laws of the Qur'an, I will obey,
I'll begin Salat - this very day.

My Fast and Hajj I will complete,
and keep away from self-conceit.

I will refrain from usury
and give all my wealth to charity.

Wine and unlawful women,
I will detest,
Allah's oneness I will attest."

"We Angels do what Allah demands,
we cannot go against His commands.

Death is ordained for everyone -
father, mother, daughter and son.

I'm afraid, this moment is your last,
now be reminded of your past.

I do understand your fears
but it is now too late for tears.

You lived in this world,
two score or more,

Your parents you did not obey,
hungry beggars, you turned away.

Your two ill-mannered, female offspring,
in nightclubs, for livelihood they sing.
Instead of making more Muslims,
you made your children non-Muslims.

You ignored the Adhan(Call to prayer)
nor did you recite The Holy Qur'an.
Breaking promises all your life,
backbiting friends and causing strife.

From hoarded goods,
great profits you made,
and your poor workers -
you underpaid.

Horses and cards were your leisure,
money-making was your pleasure.

You ate and ate
and grew more fat,
with the very sick, you never sat.

A little donation, you never gave
that could a little baby save.

You thought
you're clever and strong,
but O man,
you've done enough wrong.

Paradise for you? I cannot tell,
the disbeliever will dwell in hell.

There is no time for you to repent,
I'll take your soul for which I am sent."

THE END





Balik Ke Hal Ehwal Ugama




Balik Ke Muka Depan

Syeikh Ahmad al-Fathani kuasai 47 bidang ilmu.

Syeikh Ahmad al-Fathani kuasai 47 bidang ilmu
Oleh Karim Sulaiman


KISAH kegemilangan Islam yang tercatat dalam banyak buku sejarah membuktikan agama ini dan penganutnya mampu menjadi model terbaik. Pada waktu itu, orang Islam bukan saja dianggap sebagai umat yang kuat berpegang pada agama, malah membawa bersama mereka tamadun budaya yang tinggi seperti akhlak, pemerintahan, seni bina, sastera dan sains.



Kemasyhuran umat Islam sebagai pelopor dalam bidang ilmu melangkaui batas sempadan hingga pelajar hampir dari seluruh dunia datang untuk mempelajari dan mengambil ilmu daripada orang Islam.

Ilmu yang dimiliki oleh orang Islam pada waktu itu bukan saja memberi manfaat kepada orang Islam semata-mata, malah kepada dunia. Sumbangan Islam kepada dunia ilmu adalah suatu yang amat besar nilainya.

Pada zaman keemasan Islam inilah lahirnya tokoh besar seperti Al Biruni dan Al Kindi yang memberi sumbangan kepada ilmu fizik. Al Khawarizmi, Umar Khayyam, Al Battani dan Altusi dalam bidang ilmu matematik. Al Fazari dan Al Nayrizi dalam bidang astronomi. Ibnu Sina, Al Razi dan Al Zahrawi dalam bidang perubatan dan bermacam-macam lagi sumbangan yang diberikan oleh ilmuwan Islam ini kepada dunia.

Sumbangan tokoh dari benua Arab itu tidak dapat dinafikan dalam membentuk keperibadian dan keagungan dunia dan umat Islam. Namun, kita sepatutnya tidak melupakan sumbangan besar tokoh ulama dan bijak pandai dari rantau Nusantara dalam mengembangkan pelbagai disiplin ilmu di ‘Alam Melayu’ ini.

Ulama, tokoh agama dan cendekiawan itu memberikan sumbangan besar dalam meneruskan kegemilangan sejarah Islam di rantau ini.

Dengan usaha mereka, tidak hairan, suatu ketika dulu rantau ini menjadi pusat perkembangan agama Islam dan penggemblengan pelbagai ilmu seperti hisab, bahasa, falak dan sastera. Hal itu dapat dibuktikan melalui beratus-ratus judul kitab yang mengandungi pelbagai cabang ilmu yang ditulis oleh ulama berbangsa Melayu.

Seorang daripada mereka Syeikh Ahmad al-Fatani, pemikir terbesar dunia Melayu dalam semua aspek merangkumi dunia dan akhirat.

Beliau dilahirkan di Kampung Jambu, Negeri Jerim, Patani pada 10 April 1856 dengan nama Syeikh Wan Ahmad bin Wan Muhammad Zain bin Wan Mustafa bin Wan Muhammad bin Wan Muhammad Zainal Abidin.

Wan Ahmad al-Fathani mempunyai sejarah berliku dan mencabar dalam usahanya untuk belajar dan menyebarkan ilmunya. Pada peringkat awal, beliau dibimbing oleh bapanya sendiri. Wan Muhammad Zain al-Fatani dan kemudian, berguru dengan bapa saudaranya, Syeikh Wan Abdul Kadir Wan Mustafa.

Pada usia empat tahun, berhijrah ke Makkah kerana mengikuti ibu bapanya ke sana untuk mencari ilmu agama. Justeru, beliau dibesarkan dalam budaya menuntut ilmu.

Di Makkah, beliau berkesempatan bergaul dengan ramai alim ulama. Kecerdasan otaknya terserlah pada usia yang muda iaitu 12 tahun. Dari Makkah, beliau ke Baitulmaqdis untuk menyambung pelajaran dalam bidang kedoktoran dan seterusnya ke Mesir.

Ketika di Baitulmaqdis dan Mesir, beliau mula mengarang kitab. Pada usia belum mencecah 30 tahun, ilmu pengetahuannya begitu tinggi hingga tiada guru yang sanggup mengambilnya sebagai anak murid. Kepakarannya dalam bahasa Arab menarik minat Raja Makkah ketika lalu beliau dilantik sebagai ahli bahasa kerajaan.

Beliau mendirikan rumah tangga dengan anak saudara Syeikh Nik Mat Kecik iaitu Siti Saudah Wan Abdullah dan dikurniakan tiga anak, Wan Ismail Qadhi, Wan Fatimah dan Wan Zainab.

Wan Syeikh Ahmad al-Fathani meninggal dunia pada malam Rabu, 11 Zulhijah 1325 bersamaan 14 Januari 1908. Tahun ini genap 100 tahun, beliau meninggal dunia mengikut takwim Islam.

Pengkaji sejarah ulama Nusantara, Wan Mohd Shaghir Abdullah, berkata

Syeikh Ahmad al-Fathani mempunyai pengaruh besar dalam penggalian dan penyebaran pelbagai disiplin ilmu di Nusantara, khususnya ‘Alam Melayu’.

Katanya, hal itu tidak menghairankan kerana beliau suatu ketika dulu pernah berada pada tahap nombor dua penting di Makkah selepas ulama Arab.

“Mereka paling ramai mengajar di Masjidil Haram dan Syeikh Ahmad al-Fathani tidak terkecuali daripada senarai itu.

“Syeikh Ahmad al-Fathani mempunyai kehebatan tersendiri. Contohnya, beliau pernah dipilih oleh ulama Makkah untuk menjadi orang tengah dalam pertikaian khilafiah antara Syeikh Muhamad Abduh dengan Syeikh Yusuf Nabhani di Beirut,” kata.

Syeikh Ahmad al-Fathani hidup dalam masa peralihan antara zaman klasik dengan moden.

Beliau mengajar belajar dan bergaul dengan ulama tradisional dan sempat pula hidup dalam awal dunia moden, bergaul dan berdialog atau bertukar-tukar fikiran dengan tokoh reformasi/tajdid dunia Islam.

Wan Mohd Shaghir, cucu kepada Syeikh Ahmad al-Fathani, yang juga tokoh ilmuwan dalam dunia manuksrip klasik Melayu, berkata datuknya menguasai 47 bidang ilmu pengetahuan.

Katanya, antaranya adalah pemikiran dan penulisan mengenai Islam serta Melayu; penerbitan kitab dan percetakan serta politik dan pentadbiran.

Selain itu, katanya, beliau terbabit dalam pemikiran ekonomi, sains, teknologi, pendidikan, perubatan, kemasyarakatan, sejarah, geografi, sosiologi, ilmu khat, ilustrasi dan pertanian.

“Perjuangan dan keilmuan serta pemikiran datuknya bersifat kepentingan umat Islam sejagat, terutama dunia Melayu,” katanya dalam pertemuan di pejabat Persatuan Pengkajian Khazanah Klasik Nusantara, Taman Melewar, Batu Caves, Selangor, baru-baru ini.

Wan Mohd Shaghir menghabiskan keseluruhan usia hidupnya untuk mencari dan membongkar teks klasik tulisan ulama alam Melayu. Usahanya membongkar, memelihara dan menyimpan, malah menulis semula pemikiran dalam kitab itu bagi manfaat generasi hari ini.

Wan Mohd Shaghir berkata, ulama besar ini mempunyai tujuh jenis ilmu antara yang menakjubkan adalah ilmu membedah tubuh manusia (perubatan), menghasilkan emas 24 karat menggunakan bahan campuran yang bukan daripada emas (kimia) dan memperkenalkan tempat menyemai tanaman (pertanian).

Syeikh Ahmad al-Fathani juga seorang ahli fikir yang hebat dari segi politik, pemerintahan dan pentadbiran negara. Pemikirannya dalam bidang ini terserlah melalui harapan dan wasiat yang ditulisnya untuk raja Melayu kerajaan Patani, Kelantan, Terengganu, Johor dan Deli.

Antara kandungannya adalah meminta raja mengukuhkan perbendaharaan ilmu, pertandingan kepandaian dan membuka mata masyarakat untuk memandang kepada kebijaksanaan.

Tujuannya supaya bangsa Melayu menjadi bangsa paling megah dalam dunia. Begitu juga paling tinggi nama antara semua anak Adam. Ia juga untuk menjadikan ulama Melayu mampu mengatasi ulama bangsa lain di dunia serta Islam menjadi agama yang semakin nyata dan mampu mengalahkan semua agama lain.


Balik Ke Hal Ehwal Ugama.

Balik Ke Muka Depan.

Hadis: Sifat taksub harta, boros dikeji

DARIPADA Jabir, katanya, Nabi Muhammad bersabda bermaksud: “Peliharalah hartamu baik-baik dan jangan dirosakkan kerana setiap orang diberi suatu pemberian, maka harta itu menjadi milik yang diberi selama hidupnya dan apabila meninggal menjadi milik keturunannya.”



Harta sebagai salah satu amanah yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia harus disyukuri dengan cara membelanjakannya ke jalan yang diperintah oleh agama. Itulah bekalan amalan yang akan dibawa di akhirat kelak.

Keserakahan akibat daripada terlalu cinta terhadap harta akan menjadikan seseorang itu mendapat kemurkaan daripada Allah. Perkara ini seperti yang berlaku terhadap Qarun yang ditelan bumi bersama-sama dengan harta yang dimilikinya.

Bagi mengekalkan keselesaan dan kebahagiaan di dunia, Islam menolak beberapa tabiat buruk yang boleh mengancam kesejahteraan hidup dan menukarnya dengan sekelip mata. Allah boleh mengubahnya daripada senang kepada susah, daripada hidup mewah kepada menderita dan papa kedana.

Perkara buruk seperti suka berfoya-foya dengan kehidupan mewah, boros harta dan membazir ketika berbelanja dibenci oleh Allah.

Tabiat ini sering disebut dalam al-Quran sebagai punca kehancuran beberapa umat terdahulu.

Pembaziran harta juga disebut sebagai memusnahkan harta benda sama ada secara sedar atau tidak. Perkara ini seperti mengabaikan ternakan dan tanaman. Begitu juga tidak menjaga makanan hingga musnah dan tidak boleh dimakan; membiarkan pakaian kotor hingga cepat luntur; tidak menyelenggara rumah kediaman, kereta dan barang kepunyaan sendiri hingga cepat rosak dan sebagainya.


Balik Ke Hal Ehwal Ugama.

Balik Ke Muka Depan.

Monday, November 08, 2004

Wafatnya Rasullullah.

Abu Bakar lalu berlutut di samping katil.Tangannya
membuka kain penutup wajah Nabi.Beberapa saat lamanya
ia terpaku memandang wajah Nabi yg indah.Abu Bakar
menarik nafas panjang sambil berbisik"Wahai
junjunganku.Alangkah tampan wajahmu ketika masih hidup
dan alangkah tampan wajahmu ketika mati.Seandainya
engkau tidak melarang ,tentu aku meratapimu lantaran
beratnya akan perpisahan ini.

Titisan air mata mengalir membasahi pipi dan
janggutnya.Dia kini menyaksikan sendiri,Betapa Rasul
yang amat dicintainya telah kembali ke hadrat
Ilahi.Tiba-tiba dia teringgat kepada Umar lalu
berkatanya:

"Demi Allah ,tidak akan ada dua kematian kepadamu,ya
Rasulullah".

Ditutup kembali kain panjang itu ke kepala baginda
yang mulia,Abu Bakar kemudi! an bangun dan melangkah
keluar dengan tenang.Ia mesti menjumpai Umar Al Khatab
dan menerangkan keadaan yang sebenarnya.Abu bakar
terus melangkah ketempat Umar.Dari jauh Abu bakar
melihat Umar yang tinggi tegap,bediri di bawah terik
mentari.Orang ramai terpingga-pingga
kebinggunan.Apakah benar berita yang mereka
dengar?.Atau apa Umar yang benar?

Abu Bakar tahu perasan Umar yang tidak dapat menerima
kehilangan Rasul.Di sendiri sedang bergelut dengan
kesedihan yang amat dalam.Lalu dia pun berseru dengan
nyaring.Seruan itu ditujukan kepada semua yang hadir
terutama kepada Umar.

"Barang seiapa menyembah Nabi Muhammad ,sesungguhnya
Rasulullah benar-benar telah wafat.Dan barang siapa
menyembah Allah,maka Allah tidak pernah mati dan abadi
selama-lamanya."

Kemudian beliau membacakan sebuah firman Allah dalam
Al-Quran:

"Dan tidaklah Muhammad itu kecuali seorang Rasul.Sudah
berlalu rasul-rasul lain sebelumnya.Kerana itu,Apakah
jika Muhammad meninggal dunia atau terbunuh,kamu akan
murtad dan kembali kepada agama nenek moyang
kamu?.Sungguh barang siapa murtad kembali kepada agama
nenek moyang,tidak sedikit pun menimbulkan kerugian
kepada Allah SWT.Dan Allah akan menganjarkan pahala
bagi orang-orang yang bersyukur."

(Ali Imran:144)

Tiba-tiba Umar terjatuh lemah di atas kedua
lututnya.Tangannya menjulur kebawah bagaikan
kehabisan tenaga.Keringat dingin membasahi seluruh
badannya.Bagaikan baru hari itu dia mendengar ayat yang!
sudah lama disampaikan oleh Rasul kepada mereka.Kini
hatinya benar-benar tersentak.Tidak ada alasan lagi
untuk dia menolaknya.Bukankah ia keluar dari mulut 'As
Siddiq',orang benar lagi membenarkan!

"Oh benarlah baginda telah pergi untuk
selama-lamanya.Kau pergi meninggalkan kami yang amat
mencintaimu,"rintih hati Umar.

Dan tangis kecintaan tersebut terus merembat ke hati
para sahabat dan ke seluruh hati umat sehingga akhir
zaman.Kecintaan orang beriman kepada Rasulnya yang
tidak pernah putus sekalipun oleh kematian kerana
kecintaan atas dasar iman itu tetap lestari dan abadi.

Baginda telah berangkat dengan tenang meninggalkan
umatnya yang telah dibekalkan dengan panduan hidup
yang kukuh iaitu dua pusaka,Al-Quran dan sunnah.Dan
tidak sesat umatnya apabila tetap berpegang teguh
kepada dua pusaka tersebut.

"Aku tinggalkan kepada mu dua pekara,barangsiapa
berpe! gang kepada kedua-duannya,tidak akan sesat
selama-lamanya,iaitu Kitabullah dan Sunnahku."

(Riwayat Ibnu Abdi Bar)




Balik Ke Hal Ehwal Ugama.

Balik Ke Muka Depan.